GANDAMAYU

SESEPUH

6/recent/ticker-posts

Agar Tidak Salah Kaprah Ini Pergantian Hari Menurut Kalender Bali



Oleh :
JRO MANGKU SUARDANA
Pasraman Sesepuh


Om Swastyastu,

     
          Ternyata masih banyak umat Hindu khususnya di Bali yang belum paham benar, kapan sebenarnya pergantian hari menurut perhitungan Wariga. Jika hal ini belum dipahami benar maka terjadi kesalah-pahaman dan kaitannya adalah akan menjadi penyebab kesalahan pemilihan hari baik, kesalahan penentuan hari suci (rahinan) ataupun kesalahan penetapan wetonan (oton) seorang anak, dan sebagainya.

Seperti umum diketahui, anak-anak Bali yang beragama Hindu sejak lahir sampai dewasa, hingga masalah ritual pribadinya akan selalu dikaitkan dengan Wariga. Disinilah, maka hari ulang tahun boleh saja tidak dirayakan, namun wetonan adalah wajib untuk diperingati dengan ritual keagamaan.

Menurut Jro Mangku Suardana, Pemangku Pura Tirtha Lan Segara Dangkahyangan Rambutsiwi, yang dimaksudkan dengan Wariga itu adalah Wewaran, dari Eka Wara sampai Dasa Wara dan Wewaran ini dikaitkan dengan Wuku yang berjumlah tiga puluh serta pergantian hari menurut Wariga adalah pada pagi hari (saat matahari terbit), untuk gampangnya ditetapkan lebih kurang setiap pukul 06.00 pagi, pukul 12.00 siang dan pukul 18.00 sore, walaupun sesungguhnya ini sering tidak tepat. Misalnya, saat dimana kedudukan matahari berada di Selatan Katulistiwa, pukul 18.00 sore matahari masih nampak di Barat, jadi sesungguhnya belum Sandhyakala. Tetapi karena dianggap rumit untuk menyesuaikan dengan tenggelamnya matahari, maka Puja Trisandya-pun tetap berkumandang di televisi pada pukul 18.00.

Maka penetuan pergantian hari disini juga akan berdampak pada pengantian Sasih (Bulan) dalam Kalender Caka, hingga pelaksanaan hari suci (rahinan) seperti misalnya raya Nyepi akan dimulai sejak pukul 06.00 pagi sampai pukul 06.00 pagi keesokan harinya disebut Ngembak Geni. Hal inilah hendaknya senantiasa diingatkan kepada seluruh umat agar jangan sampai baru pukul 00.01 warga sudah mulai meledakkan ketikusan (mercon), menyuarakan kentongan dan sebagainya dengan maksud mengisyaratkan hari telah berganti pagi dan ini yang selalu terjadi (salah kaprah), karena Nyepi baru berakhir pada saat matahari terbit (Ngembak Geni).

Demikian juga pada penetapan kelahiran anak, kalau ada anak yang lahir lewat tengah malam, misalnya pukul 03.00 sampai mendekati pukul 06.00 dini hari, anak itu weton-nya mengikuti hari kemarin, bukan mengikuti hari yang akan datang sebagaimana perhitungan Kalender Masehi dan inilah yang sering tidak diketahui.

Akibat kesalah-pahaman dalam menentukan pergantian hari menurut Wariga ini hingga banyak yang salah weton (salah hari otonan) dan ini akan berpengaruh pada “watak sang anak” karena setiap hari ada peruntungannya dan ada pantangannya. Apalagi kalau terjadi beda Wuku, misalnya, anak yang lahir hari Minggu dini hari menurut Kalender Masehi, seharusnya adalah milik hari Sabtu menurut Wariga. Karena antara Sabtu dan Minggu sudah beda Wuku. Perwatakan Wuku sangat beda maka pengaruhnya pun besar.

"Saya berikan contoh yang akan berakibat luas. Misalnya hari ini, Sabtu 8 Februari 2014, wuku Ugu. Jika ada bayi yang lahir lewat tengah malam nanti, misalnya, pukul 03.00 atau pukul 05.00, maka weton-nya tetap Sabtu (Saniscara) Pon Wuku Ugu. Bukan mengikuti hari Minggu (Redite) Wage wuku Wayang. Kalau salah menentukan pergantian hari karena terpengaruh tahun Masehi, dan anak itu ditetapkan weton Minggu Wage wuku Wayang, maka anak itu harus dibuatkan upacara Pangelukatan Wayang dengan runtutan penubahan Wayang Sapu Leger. Padahal seharusnya itu tak terjadi", jelasnya.

Kesalahan penentuan hari otonan (weton) ini sering terjadi dan umumnya kalau keluarganya menyadari kesalahan itu, pada saat weton-nya diadakan Perubahan Weton dan ini banyak dilakukan, upacaranya juga tidak jelimet, hanya menambah beberapa sesajen.

Masalah hari ulang tahun, tentu mengikuti Kalender Masehi, karena ulang tahun tidak berdasarkan Wariga (tak memakai hari dan wuku), tetapi memakai tanggal. Kalau anak itu lahir seperti contoh di atas, ulang tahunnya tetap saja 9 Februari, karena pergantian Tahun Masehi adalah pukul 00.00 tengah malam.

Pergantian hari itu berbeda-beda menurut kalender. Pergantian hari  Tahun Masehi pada saat tengah malam, pukul 00.00. Sedang Tahun Hijrah yang digunakan umat Islam (dan sekarang diikuiti pula oleh Tahun Jawa), pergantian harinya dimulai magrib pada hari tersebut. Jadi, malam hari ini setelah magrib adalah milik hari esoknya. Karena itu umat Islam, misalnya, menyebut malam Jumat itu adalah hari Kamis malam yang biasa dikenal di Bali.

Jro Mangku Suardana juga menjelaskan, dalam perhitungan Wariga Bali juga dikenal istilah Wuku dimana Wuku ini adalah bagian dari suatu siklus dalam penanggalan Jawa dan Bali yang berumur 7 (tujuh) hari  atau 1 (satu) pekan. Dalam siklus Wuku ini berumur 30 pekan atau selama 210 hari yang masing-masing Wuku memiliki nama tersendiri. Perhitungan dalam Wuku atau Pawukon (dalam bahasa Jawa) masih digunakan di Jawa dan Bali, terutama untuk menentukan hari baik dan hari buruk serta terkait dengan Weton (Oton). Adapun ide dasar perhitungan menurut Wuku adalah bertemunya dua hari dalam sistem Pancawara (Pasaran) dan Saptawara (Pekan) menjadi satu. Sistem Pancawara atau Pasaran terdiri dari 5 (lima) hari diantaranya dimulai dari Umanis (Legi), Pahing, Pon, Wage dan berakhir Kliwon sedangkan sistem Saptawara terdiri dari 7 (tujuh) hari diantaranya dimulai hari Senin (Soma), Selasa (Anggara), Rabu (Budha), Kamis (Wrehaspati), Jumat (Sukra), Sabtu (saniscara) dan berakhir pada hari Minggu (Redite). Dalam satu wuku, sudah pasti akan berakhir pada hari Sabtu. Pertemuan antara hari Pasaran dan hari Pekan ini misalnya seperti Sabtu Kliwon, jika di Bali biasanya disebut Tumpek salah satunya terjadi dalam wuku Kuningan dan karena dalam siklus satu Wuku berakhir pada hari Sabtu maka keesokan harinya yakni hari Minggu tidak lagi Wuku Kuningan namun sudah berganti Wuku lain yakni Wuku Langkir, sehingga selama ini umat menjadi salah kaprah jika kesesokan hari setelah hari Tumpek Kuningan itu menyebut hari Umanis Kuningan tetapi yang benar adalah hari Minggu (Redite) Umanis Wuku Langkir.

"Demikian, semoga tidak ada lagi yang salah kaprah dan juga menentukan Weton (Oton) anaknya jika lahir menjelang dini hari", tutup Jro Mangku Suardana. (JMS)

Om Santih, Santih, Santih Om

Posting Komentar

31 Komentar

  1. klau lahir pas dini hari jam.1.30 pagi masuk dina ap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika menurut hitungan Kalender Masehi lahir hari Minggu 01.30 maka menurut perhitungan Kalender Bali adalah masih Saniscara (Sabtu)

      Hapus
  2. Ini terjadi pada saya, kluarga besar kekeh hari rabu, padahal anak saya lahir jam 3 pagi, harusnya slasa, sudah saya jelasin tapi susah bilanginnya...gmana caranya, mohon solusi, suksma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika menurut hitungan Kalender Bali punika masih hari Selasa !!

      Hapus
    2. Mungkin ada baiknya dibedakan selasa dg anggara.
      Secara masehi mungkin rabu tapi wariga tetap anggara.

      Hapus
    3. Sama dengan tiang, anak saya lahir sabtu kliwon landep jam 04:00 dini hari, tp d hitungnya minggu umanis ukir, apa yg akan terjadi dg kehidupan anak saya, jika setiap otonannya d laksanakan bukan d hari lahirnya, saya hanya bisa pasrah karena ini kputusan dr mertua saya

      Hapus
  3. Mohon penjelasannya ratu ide sesepuh indik tgl masehi lebih duluan lagi 6 jam dari pada wariga, napi sane melatarbelakangi indik nike, suksma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena perhitungan Kalender Bali menggunakan aturan sebagai berikut : Satu hari adalah 24 jam dimana pergantian hari terjadi saat matahari terbit, sedangkan pergantian hari menurut perhitungan Kalender Masehi adalah saat jam 12 malam sehingga pergantian hari pada Kalender Masehi menjadi lebih dulu 6 jam dibandingkan Kalender Bali. Hal ini terjadi sebab Kalender Masehi (Kalender Gregorian) adalah kalender yang digunakan secara internasional yang menggunakan perhitungan Tahun (Tarikh) Masehi. Tarikh Masehi termasuk Tarikh Surya (Solar System). Sementara Kalender Saka Bali adalah Kalender Saka yang berkembang di Bali dengan menggunakan Tarikh Candra yang disesuaikan dengan Tarikh Surya.

      Hapus
  4. Klo anak lahir jam 5.31 apakah masih hari sebelumnya?

    BalasHapus
  5. Suksma ping banget Pak Mangku, info niki bermanfaat pisan. Kebetulan tiang bingung panak tiang lahir hari minggu 1:45. berarti masih terhitung saniscara. Suksma.

    BalasHapus
  6. Anak saya lahir jam 4 pagi kalo itungan kalender Masehi jatuhnya hari sabtu,, brrti otonan anak saya hari Jumat ya?!?? Anak saya udh umur 4th... saya udh kasih tau kakeknya tp kakekna ttp kekeh hari sabtu otonannnya 😒.. karena kalo sudah lwt jam 12 brrti mengikuti hari berikutnya katanya..

    BalasHapus
  7. Jika ada orang Islam masuk Hindu, apakah hari kelahiran mengikuti hari kelahiran atau tidak, terimakasih

    BalasHapus
  8. suksma banget informasinya ratu. kalau sudah terlanjur salah mengambil otonan upcara apa yang harus dilakukan..dan dimana..?? nunas petunjuk niki ratu..!! suksma

    BalasHapus
  9. Anak tiang lahir hari jumat jam 2 pagi itu termasuk hari kamis apa jumat?
    Tetapi adik ipar saya lahir senin jam 2 pagi tetap masuk senin dia.. mohon di bantu

    BalasHapus
  10. Tiang baru baru ini melaksanakan tiga bulanan ıahir anak saya jam 5 pagi dari jumat menuju sbtu tiang ambil hari sabtu menurut penjelasan di atas berarti tiang slah ngambil hari jika hari yang di ambil salah napi solusinya ???

    BalasHapus
  11. Tiang baru baru ini melaksanakan tiga bulanan ıahir anak saya jam 5 pagi dari jumat menuju sbtu tiang ambil hari sabtu menurut penjelasan di atas berarti tiang slah ngambil hari jika hari yang di ambil salah napi solusinya ???

    BalasHapus
  12. Apa jalan keluarnya jero bila ngambil hari salah

    BalasHapus
  13. Apa jalan keluarnya jero bila ngambil hari salah

    BalasHapus
  14. Apa jalan keluarnya jero bila ngambil hari salah

    BalasHapus
  15. ampure tyang metaken nggih, ring lontar napi mungguh tentang peenentuan hari menurut kalender bali

    BalasHapus
  16. Terima kasih infonya..🙏🙏🙏

    BalasHapus
  17. Lahir hari sabtu wage pukul 19.00
    Pasarannya ikut mana ya?

    BalasHapus
  18. Ijin tanya pak.. di kalender lahir hari jumat legi pukul 15:00 wib. Itu masih masuk hari jumat apa hari sabtu esoknya. Trimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  19. Banyak yang salah menentukan weton karna jam lahir, maaf pak saya mau tanya dengan 3 sample, apabila lahir tanggal 22 juni 1995 jam 22.00 atau jam 10malam itu kira kira masuk weton apa ya?
    Kemudian yang lahir tanggal 4 april 1999 pada saat adzan subun itu masuk weton apa?
    Kemudian yang lahir 17 november 1997 jam 17.00 atau jam 5sore itu masuk weton apa?

    BalasHapus
  20. Selasa wage jam 15.00 masuk weton apa

    BalasHapus
  21. Kalau hari jum'at pas pada waktu hari raya idhul adha jam 12.30 siang itu masuk wuku apa ya??

    BalasHapus
  22. Om suwastyastu tyg izin bertanya kbtulan in trjadi pd tyg sendri, kemarin pada hari Senin 5 Oktober 2020, istri tyg melahirka pada jam 01.10 dini hari, apakah anak tyg lahirx pd hari Senin atau hari Selasa ??

    BalasHapus
  23. Tyng Lahir saat hari senin (pemacekan Agung) menuju Selasa (kalender Masehi) Dini Hari sekitar Jam 3-5 Pagi, Menurut Hitungan Kalender Bali Masuk Hari Senin. Jika ada kesalahan pengambilan hari otonan (yg sudah berjalan selama ini diambil selasa kalender masehi) dan Untuk merubahnya banten/upakara napi yg diperlukan? Apa boleh kita rubah begitu saja tanpa perlu upakara/banten khusus untuk kembali ke hari otonan yg benar sesuai waktu menurut kalender bali?. Mohon pencerahannya Jro. Matur suksma ping banget niki.

    BalasHapus
  24. Sepertinya saya mengalaminya. Saya lahir hari minggu wuku klawu pukul 05.00 sebelum jam 6 berato seharusnya kelahiran saya masih tumpek wayang? Sedangkan saya tidak pernah melakukan upacara apapun.

    BalasHapus
  25. saya punya anak 3 cewek semua
    no 1 lahir tanggal 2/3/2006 hari kamis pagi jam 10
    no 2 lahir tanggal 27/12/2006 hari rabu
    malam jam 10
    no 3 lahir tanggal 22/12/2020 hari selasa jam setengah 2 siang
    mohon infonya dan trimakasih

    BalasHapus